Solusi

Covid-19 Inflammation and Coagulation Markers

Pasien dengan infeksi SARS-CoV-2 dapat mengalami berbagai manifestasi klinis, dari tanpa gejala hingga penyakit kritis. Pasien Covid-19 menghadapi risiko kematian yang tinggi untuk komplikasi berat seperti gagal napas hipoksemia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), syok septik, peningkatan beberapa sitokin inflamasi, penyakit tromboemboli, dan/atau eksaserbasi komorbiditas yang mendasarinya. Selain penyakit paru, pasien COVID-19 juga dapat mengalami penyakit jantung, hati, ginjal, dan sistem saraf pusat [1].


Biomarker baru seperti IL-6, Ferritin, PCT, hs-CRP dan D-dimer adalah biomarker yang andal terkait dengan perkembangan COVID-19 dan digunakan untuk membagi pasien ke dalam kategori keparahan penyakit, memastikan alokasi sumber daya yang optimal dan manajemen pasien [2].

Specification

No. Katalog

Pengujian

Jumlah

Tipe sampel

Volume Sampel

CMH0702

D-dimer

100T

Plasma

20 µL

CMH0502

IL-6

100T

Serum and plasma (EDTA)

50 µL

CMB0902

Ferritin

100T

Serum

15 µL

CMR0202

PCT

100T

Serum and plasma (heparin, EDTA)

25 µL

CMR0102

Hs-CRP

100T

Serum and plasma (EDTA, heparin or sodium citrate)

25 µL



Signifikansi Klinis

D-Dimer:

Penentuan kuantitatif D-Dimer dalam plasma manusia

D-Dimer adalah produk degradasi dari ikatan silang fibrin dan peningkatan konsentrasi D-Dimer menunjukkan peningkatan aktivitas koagulasi dan fibrinolitik. Pengujian D-dimer pada penggunaan klinis ketika ada kecurigaan trombosis vena dalam (DVT) atau emboli paru (PE). Gangguan koagulasi relatif sering ditemui pada pasien COVID-19, terutama pada pasien dengan penyakit berat [3].


IL-6

Penentuan kuantitatif Interleukin-6 (IL-6) dalam serum dan plasma manusia (EDTA)

IL-6 adalah sitokin pleiotropik dengan peran sentral dalam regulasi imun, inflamasi, hematopoiesis, dan onkogenesis. Peningkatan kadar IL-6 secara signifikan terkait dengan sepsis, syok septik, dan badai sitokin yang merupakan komplikasi parah dari infeksi SARS-CoV-2. Kadar IL-6 yang tinggi menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik dengan keparahan penyakit parah pasien COVID-19 [4].


Ferritin

Penentuan kuantitatif Ferritin dalam serum manusia

Ferritin adalah protein intraselular yang ada di mana-mana yang menyimpan zat besi dan melepaskannya dengan cara yang terkontrol. Kadar Ferritin yang tinggi, nilai zat besi yang disimpan, ditemukan terkait dengan penyakit parah pada pasien COVID-19 dan dikaitkan dengan tingkat kematian yang tinggi [5]. Ini terutama digunakan sebagai pemeriksaan inflamasi rutin untuk pasien COVID-19.


hs-CRP

Penentuan kuantitatif hs-CRP (High-sensitivity C-Reactive Protein) dalam serum dan plasma manusia (EDTA, heparin atau natrium sitrat)

CRP adalah protein pentamerik annular (berbentuk cincin) yang ditemukan dalam plasma darah, yang kadarnya meningkat sebagai respons terhadap peradangan. CRP meningkat pada 60,7% pasien COVID-19.


PCT

Penentuan kuantitatif PCT (Procalcitonin) dalam serum dan plasma manusia (heparin, EDTA)

Prokalsitonin (PCT) adalah prekursor hormon kalsitonin, yang terlibat dengan homeostasis kalsium, dan diproduksi oleh sel-C kelenjar tiroid. Tingkat prokalsitonin meningkat sebagai respons terhadap stimulus proinflamasi, terutama pada infeksi berat. Peningkatan nilai prokalsitonin dikaitkan dengan risiko infeksi berat yang hampir 5 kali lipat lebih tinggi. [6]


Referensi

[1] NIH. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Treatment Guidelines. Aug. 4, 2021

[2] Ponti, G. et al. “Biomarkers associated with COVID-19 disease progression.” Critical Reviews in Clinical Laboratory Sciences (2020): 1 - 11.

[3] Terpos, E. et al. “Hematological findings and complications of COVID‐19.” American Journal of Hematology (2020).

[4] Zhou, Zhuo et al. “Heightened Innate Immune Responses in the Respiratory Tract of COVID-19 Patients.” Cell Host & Microbe 27 (2020): 883 - 890.

[5] Zhou, F. et al. “Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study.” Lancet (London, England) 395 (2020): 1054 - 1062.

[6] Lippi, G. et al. “Thrombocytopenia is associated with severe coronavirus disease 2019 (COVID-19) infections: A meta-analysis.” Clinica Chimica Acta; International Journal of Clinical Chemistry 506 (2020): 145 - 148.

Penawaran

*
*
*
*
*